Dalam kerangka FInnovation 2025: FINANCE FOR BUSINESS IMPACT — From finance insights to real business results, langkah pertama proposal adalah menetapkan siapa yang Anda bantu dan masalah bisnis apa yang benar-benar mereka hadapi. Pegang prinsip Peter Drucker, “There is only one valid definition of business purpose: to create a customer.” Sasaran bisa internal (AR, treasury, procurement, operasional SPBU/depot) maupun eksternal (pelanggan korporat, vendor, mitra transportasi, konsumen ritel), tetapi pilihlah pihak dengan pain yang terlihat dan mahal—yang bebannya nyata di laporan kinerja, bukan sekadar asumsi.
Alasan pemilihan sasaran harus menaut langsung ke tema & subtema. Jika pain berkaitan dengan percepatan kas, peningkatan utilisasi, atau monetisasi layanan, bingkai sebagai Revenue Generation—baik memaksimalkan pendapatan saat ini maupun menciptakan pendapatan baru. Jika pain menyangkut efisiensi proses, pengendalian biaya proyek, atau desain ulang struktur biaya, posisikan sebagai Cost Optimization—meliputi mengendalikan biaya saat ini, mengurangi one-time cost, atau mengurangi biaya jangka panjang. Seperti kata Jeff Bezos, “We start with the customer and work backwards,” jadi justifikasi Anda harus berbunyi: dari masalah pengguna → insight finansial → hasil bisnis.
Tujuan inovasi kemudian ditulis sebagai outcomes yang terukur—bukan daftar fitur. Nyatakan dampak yang diharapkan sesuai subtema: Revenue Generation bisa diterjemahkan menjadi ARPU naik, win-rate bertambah, DSO berkurang 10 hari, throughput meningkat; Cost Optimization menjadi OPEX turun 20–30%, penghematan one-time di fase proyek, atau penurunan structural cost yang berkelanjutan. Pastikan setiap outcome menutup kesenjangan nyata di P&L atau cash flow. In short: outcomes over outputs—results, not features.
Untuk mengidentifikasi masalah, turun ke lapangan dan petakan user journey ujung-ke-ujung. Lakukan shadowing, call listening, telaah tiket keluhan, SOP, dan data sistem guna menemukan hambatan spesifik: titik tunggu, duplikasi kerja, ketidakpastian status, celah kepatuhan, atau kurangnya visibilitas biaya/pendapatan. Rumuskan problem statement yang tajam dan kuantitatif: Siapa terdampak? Di proses mana? Seberapa sering? Biaya/risikonya berapa? Bukti datanya apa? Hindari frasa generik seperti “sistem belum optimal”; gantikan dengan kalimat berbasis ukuran—misalnya, ketidakcocokan PO–DO–Invoice 18% menunda penagihan rata-rata 6 hari dan menahan kas setara X miliar/bulan.
Terakhir, tegaskan Big Why—mengapa masalah ini harus diselesaikan sekarang dalam semangat Finance for Business Impact. Jelaskan konsekuensi bisnis jika dibiarkan (impairment naik, risiko HSSE/kepatuhan, biaya modal lebih tinggi, kehilangan penjualan) dan besaran nilainya. “In God we trust; all others must bring data,” tegas W. Edwards Deming. Tampilkan baseline, proyeksi dampak setelah intervensi, serta jalur insights → actions → results yang meyakinkan reviewer bahwa ide Anda bukan aksesori, melainkan must-do untuk mengubah insight finansial menjadi real business results.
Diringkas: pilih sasaran yang paling sakit dan paling strategis, kaitkan eksplisit ke Revenue Generation atau Cost Optimization, buktikan dengan data, tulis outcome terukur, definisikan masalah secara presisi, dan nyatakan Big Why yang tak terbantahkan. Clear user, clear pain, clear line to impact—let’s fund this.

